Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2018

Kepergian : Septia Indah Pratiwi

Kritik puisi "Bersama Ling Ling" karya Shoim Anwar                BERSAMA LING LING telah kau urai nadi stasiun bersama ling ling kereta  berderak merangkak memisah kota tempat ketubanmu memecah kau panggul  hidup yang tak terprediksi sebab ada  kelembutan yang melukai  pada laju kereta pertamamu bersama ling ling  kau ingin menutup  kisah kerna  terkabar  april adalah penasbihan luka         maka biarlah senyummu terpajang  dalam  kereta  mungkin malang mampu disihirnya    kaki  menapak mengeja  jarak yang jenuh lihatlah  merpati beterbangan di  alun-alun itu seperti mengejek kepenatanmu menyusur toko-toko  dan gerai makanan sambil  memenggak  keinginan yang tak kenal usai ling ling  masih juga tersenyum sepertimu kareta hidupnya tak sanggup kau ba...

Bermimpi itu indah : Septia Indah Pratiwi

Kritik puisi "Menangislah" karya Shoim Anwar            MENANGISLAH menangislah ketika lebat hujan meluruhkan langkah air matamu menggenang di atas lutut detak motor jantungmu tak kuasa memikul nasib yang rumpang buku harian membasah lunturlah tinta pencatat mimpi nan panjang eksotisme kota, kawah, dan gunung-gunung menjadi mimpi yang tak pasti kau tercenung mengutuki  kerapuhan di rumah yang hampa tak berani memamah ketika disodorkan menu baru musim melindap tak pasti Ia kadang ramah tapi siap juga mencuri lembaranmu Makna puisi "Menangislah" Dalam puisi menunjukkan bahwa janganlah berputus asa dalam mencapai cita-cita. Kejarlah cita-citamu setinggi mungkin. Jangan membuatmu rapuh jika kamu mengalami kegagalan karena kegagalan adalah awal dari kesuksesan. Ketika kamu berputus asa karena kegagalan hilang kesempatan mengejar mimpimu. Jadi tetap semangat mencapai cita-cita. Kelebihan puisi: Menggunakan diksi yang ...

Kekagumanku : Septia Indah Pratiwi

Kritik puisi "Ketika Aku" karya Shoim Anwar KETIKA AKU ketika aku pura-pura mencium pipinya kau mengiri mengapa hanya dia kuperam segala makna adakah kau memang mendamba pada kantukku kau imajikan  secangkir kopi hangat mungkin hanya gula di bibir mungilmu kutagihkan pada detak langkah puisimu kehilangan imaji kuteguk kopimu menghangat di rasa tak ada sisa kuingin lagi pura-pura mencium pipinya sebab kuingin kau berkata: itu hanya untukku saja Makna puisi " Ketika Aku " Dalam puisi menunjukkan kekaguman seseorang. Dia tertarik akan keindahannya. Dia membayangkan untuk dapat memilikinya. Dia berharap seseorang itu juga merasakan hal yang sama. Sampai dia tak berhenti berharap. Tak bosan dia selalu membayangkan wajahnya. Dia menunggu seseorang tersebut membalas kekagumannya. Kelebihan puisi : Menggunakan diksi yang menarik sehingga pembaca tertarik untuk mengkritik dan mengetahui makna dari puisi tersebut.

Mengenang rindu : Septia Indah Pratiwi

Kritik puisi "Jarak" karya Shoim Anwar JARAK jarak kadang membuat kita jadi kanak-kanak bersemangat membeber kisah-kisah baru terlalu bangga seakan tak ada yang mendahulu tawa dan air mata diunggah menadah simpati pada tiap jengkal terlalui biarlah kita memang meniti  ke masa lalu menjadi kanak kembali saat usia merambah minta disuapi  dan dininabobokkan pada hangat dekapan pada puting yang tersisa kita gali manja yang terpendam ada situs waktu yang kita buru maka pada jarak segala bermakna juga kau                                                      Bandung, januari 2015 Makna puisi "Jarak" Dalam puisi menunjukkan kerinduan kepada seseorang. Kerinduan saat dulu mereka bersama. Mengenang masa lalu yang...

Nasib : Septia Indah Pratiwi

Kritik puisi "Ke Kawah Putih" karya Shoim Anwar           Ke Kawah Putih kujilati punuk-punuk Soreang sawah-sawah berpetak di kaki  gunung rumah-rumah di jauh sana seperti masa depan yang tenang  dan sunyi petani dan kerbau masih mencumbu nasib melawan gedung-gedung yang tak kuasa ditampik ke terminal Cipede kuangankan bersama para pindang dalam angkot yang pengap Kawah Putih yang jauh Sejauh langkah penyair yang terus menggarap sajak-sajaknya telah kau sisihkan sekolah pertanianmu sebab tanah moyangmu terus mengerut jadi semburat tumpukan semen dan batu bata seperti nasib kita Kawah Putih beralih ke investor yang menggelontor Lalu apa kerja orang-orang kantor?                                            ...

kritik lirik lagu Virgon - Bukti : Septia Indah Pratiwi

Kritik lirik lagu Virgon – Bukti yang mewakili bentuk wanita dalam memperingati hari Kartini Lirik lagu Virgoun - Bukti memenangkan hatiku bukanlah satu hal yang mudah kau berhasil membuat ku tak bisa hidup tanpamu menjaga cinta itu bukanlah suatu hal yang mudah namun tak sedetik pun tak pernah kau berpaling dariku beruntungnya aku dimiliki kamu kamu adalah bukti dari cantiknya paras dan hati kau jadi harmoni saat ku bernyanyi tentang terang dan gelapnya hidup ini kaulah bentuk terindah dari baiknya Tuhan padaku waktu tak mengusaikan cantikmu kau wanita terhebat bagiku tolong kamu camkan itu meruntuhkan egoku bukan satu hal yang mudah dengan kasih lembut kau pecahkan kerasnya hatiku beruntungnya aku dimiliki kamu (ku ingin engkau tahu) kamu adalah bukti dari cantiknya paras dan hati kau jadi harmoni saat ku bernyanyi tentang terang dan gelapnya hidup ini kaulah bentuk terindah (kaulah bentuk terindah) dari baiknya Tuhan padaku waktu t...

Septia Indah Pratiwi: Kertas Kusut

Kritik cerpen “Tahi Lalat” karya Shoim Anwar             Cerpen “Tahi Lalat” karya Shoim Anwar menceritakan penyebaran kabar bahwa ada tahi lalat di dada istri Pak Lurah. Tak ada seorang pun tau kebenaran kabar ini. Setiap istri Pak Lurah lewat semua orang membicarakan tahi lalat itu. Selain itu, istri Pak Lurah dikabarkan dekat dengan bos proyek perumahan karena bos proyek sering datang ke rumah saat Pak Lurah tidak ada di rumah. Istri Pak Lurah menjadi bahan pembicaraan dan sorotan warga karena tingkah laku Pak Lurah. Sebelum menjadi Lurah, Pak Lurah mengumbar janji-janji manis kepada warga. Ternyata janji tersebut palsu dan merugikan warga. Pak Lurah menjalin kedekatan dengan bos proyek perumahan untuk menjalankan bisnis keuntungan pribadi. Pak Lurah warga menggunakan cara kotor merayu warga yang tinggal tempat strategis untuk menjual tanah kepada bos proyek perumahan. Warga takut jika semua ingin menjual tanahnya kelak mere...

Septia Indah Pratiwi: Pelicin Negara

Kritik cerpen Sorot Mata Syaila karya M. Shoim Anwar                                     Dalam alur awal menceritakan seorang tokoh utama pria yang bernama Matalir tertarik dengan kencantikan, berkulit bersih, cerah dan berhijab yaitu bernama Syaila. Pertemuan di Bandara Internasional Abu Dhabi Syaila mondar-mandir mencari tempat duduk kemudian, menemukan tempat duduk bersebelahan dengan Matalir. Mereka saling ngobrol sampai akhirnya Syaila merasa ngantuk dan akan take off lebih dulu dibandingkan Matalir.             Tokoh utama pria yang bernama Matalir adalah seseorang yang licik karena menggunakan uang pelicin dengan harga mahal sebagai pembela di pengadilan. Dia memilih pergi ke luar negeri melakukan ibadah ke Tanah Suci untuk lari dari status tersangka agar tidak diperiksa KPK. Pria beristri 2 dan mem...

Penantian

KEDUNG ADEM saat kedung adem mengeringkan rumpun bambumu telaga telah mengaga dahaga kukayuh pedal mencari sisa hujan di celah senyum yang tak jua rekah bekisarmu tak lagi berkokok sangkar di teras telah lama menunggu dan ketika hujan datang seperti cinta yang kemaruk telaga-telaga meluapkan asmaranya rumpun merimbun bersama rebung bekisar di teras rumahmu melagu merdu tapi aku takut mengayuh pedal kembali luapan itu bisa melelapkanku di dasar kali adakah kau masih menyimpan janji .... Analisis puisi  karya Shoim Anwar  di atas menunjukkan: Saat harapan tak lagi sama, dia mencari harapan tersebut. Penantian terhadap seseorang yang ingin bertemu namun, pertemuan itu hanya sebuah harapan. Jika pertemuan itu terjadi dia akan melampiaskan kerinduan yang lama dia nanti. Dia takut berharap kembali. Kekurangan dari puisi di atas yaitu: Penggunaan kata sulit dipahami sehingga untuk menganalisis puisi diatas harus membaca berulang-ulang. Kelebihan dari pui...