Septia Indah Pratiwi: Pelicin Negara

Kritik cerpen Sorot Mata Syaila karya M. Shoim Anwar
            
           
           Dalam alur awal menceritakan seorang tokoh utama pria yang bernama Matalir tertarik dengan kencantikan, berkulit bersih, cerah dan berhijab yaitu bernama Syaila. Pertemuan di Bandara Internasional Abu Dhabi Syaila mondar-mandir mencari tempat duduk kemudian, menemukan tempat duduk bersebelahan dengan Matalir. Mereka saling ngobrol sampai akhirnya Syaila merasa ngantuk dan akan take off lebih dulu dibandingkan Matalir.
            Tokoh utama pria yang bernama Matalir adalah seseorang yang licik karena menggunakan uang pelicin dengan harga mahal sebagai pembela di pengadilan. Dia memilih pergi ke luar negeri melakukan ibadah ke Tanah Suci untuk lari dari status tersangka agar tidak diperiksa KPK. Pria beristri 2 dan memiliki 2 anak dari masing-masing istri ini tidak mau bertanggung jawab atas apa yang dilakukan.
            Cerpen “Sorot Mata Syaila” mengandung makna yaitu jadilah orang yang bertanggung jawab atas segala sesuatu yang dimiliki dan dilakukan. Memiliki 2 istri dan 2 anak dari masing-masing istri harus dijaga dan bertanggung jawab, jangan berpikiran meninggalkannya apalagi demi perempuan lain. Melakukan korupsi juga harus bertanggung jawab atas perbuatannya, bukan melarikan diri dan menyewa pengacara mahal agar terbebas dari hukum. Perbuatan tersebut tercela karena memikirkan dirinya sendiri lari dari tanggung jawab tanpa memikirkan 2 istri dan 2 anak dari masing-masing istri yang ditinggalkan di negara asal.

            Kelebihan cerpen “Sorot Mata Syaila” adalah menggunakan diksi yang menarik karena terdapat bahasa lain dan ungkapan-ungkapan indah sehingga pembaca tertarik mengetahui makna dari cerpen tersebut. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

kritik lirik lagu Virgon - Bukti : Septia Indah Pratiwi

Kritik lagu "Muara Kasih Bunda": Septia Indah Pratiwi

Nikmat Bulan Puasa Kakek- Septia Indah Pratiwi